Aluminium adalah logam dengan warna yang menarik (mengkilat) tanpa diberi cat atau unsur-unsur tembahan. Aluminium seperti stainless steel yang sebagian besar diaplikasikan pada peralatan-peralatan yang sering berhubungan dengan air.
Baja stainless steel dan alumium ketika terdapat air atau uap air akan bereaksi dengan oksigen membentuk membentuk suatu lapisan yang sangat tipis dan lapisan tersebut melekat kuat pada permukaannya sehingga dapat melindungi bagian bawah baja yang belum teroksidasi. Lapisan tipis ini memiliki sifat tembus cahaya dan memiliki warna seperti logam aslinya (stainless steel dan aluminium yang belum teroksidasi) sehingga kedua logam seolah-olah tidak teroksidasi atau tidak mengalami karat (berkarat).
Lapisan tipis pada baja stainless steel adalah kromium(III) oksida (Cr2O3) yang merupakan hasil reaksi antara krom dengan oksigen. Oleh sebab itu yang berperan penting dalam baja stainless steel adalah krom, sedangkan unsur yang lain seperti nikel dan unsur-unsur yang lain berfungsi sebagai penguat. Sedangkan pada aluminium lapisan tipis tersebut adalah aluminium(III) oksida (Al2O3) dan merupakan hasil reaksi antara aluminium dengan oksigen juga.
Walaupun memilik sifat tahan karat namun logam aluminium maupun paduannya memiliki kekurangan, salah satunya yaitu tidak bisa di las atau disolder. Hal ini tentu sangat merugikan, sebab jika sebagian kecil dari aluminium yang mengalami kerusakan maka semua bagian harus diganti dengan yang baru. Sedangkan pada baja stainless steel dapat dilas tapi bagian yang di las akan meninggalkan bercak hitam karena besi sebagai logam induk bereaksi dengan oksigen membentuk oksida besi (Fe2O3) yang berwarna coklat atau yang disebut karat besi.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)